Karyawati di Sampit Terjerat Modus Penipuan VCS Oleh Polisi Gadungan Lewat TikTok

Potret Kalteng 17 Feb 2025, 13:11:48 WIB Sampit
Karyawati di Sampit Terjerat Modus Penipuan VCS Oleh Polisi Gadungan Lewat TikTok

Keterangan Gambar : Illustrasi


SAMPIT, POTRETKALTENG.COM — Seorang karyawati berusia 23 tahun asal Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bunga, baru-baru ini menjadi korban penipuan yang melibatkan seorang pria yang mengaku sebagai anggota kepolisian. Kejadian tersebut bermula saat Bunga berkenalan dengan pria tersebut melalui aplikasi TikTok, yang kemudian melanjutkan komunikasi ke WhatsApp. 


Pria yang mengaku sebagai anggota satuan reserse kriminal (Reskrim) Polda Sumbar ini berjanji akan menemui Bunga pada bulan Maret mendatang. Namun, pada malam 15 Februari 2025, pria tersebut mulai mengajaknya untuk melakukan video call sex (VCS). Meski awalnya menolak, Bunga akhirnya termakan bujuk rayu pelaku yang berjanji bahwa kejadian tersebut adalah yang pertama dan terakhir.

Baca Lainnya :


Pada 16 Februari 2025, pelaku menghubungi Bunga kembali, kali ini dengan cerita bahwa video call mereka telah ditemukan dalam pemeriksaan mendadak dan diambil alih oleh orang yang mengaku sebagai "komandan" dari kepolisian. "Komandan" tersebut kemudian meminta uang tebusan sebesar 5 juta rupiah agar video tersebut tidak disebarluaskan. Jika Bunga tidak memenuhi tuntutan, pelaku mengancam akan memviralkan video tersebut dan melaporkan Bunga kepada pihak Mabes Polri.


Merasa terancam, Bunga langsung melaporkan kejadian ini dan menghubungi Cak Sam, seorang tokoh masyarakat yang dikenal luas di Kalimantan Tengah. Bunga menyampaikan bukti-bukti terkait percakapan dan identitas pelaku yang diduga menggunakan foto personel kepolisian sebagai profil di TikTok. Cak Sam kemudian mengambil tindakan dengan menghubungi pelaku, yang ternyata adalah seorang polisi gadungan.


Setelah diperingatkan keras oleh Cak Sam, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya, meminta maaf, dan berjanji untuk menghapus video tersebut serta menghentikan aksinya. Pelaku juga sepakat untuk tidak melanjutkan ancaman penyebaran video tersebut.


Bunga kini merasa lega setelah video yang dia khawatirkan untuk tersebar tidak jadi diunggah. "Saya hanya ingin berbagi pengalaman ini agar orang lain lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal melalui media sosial," ujar Bunga saat dihubungi.


Pihak berwenang di Sampit menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap tindakan penipuan serupa, terutama yang melibatkan identitas palsu atau klaim sebagai anggota kepolisian. Masyarakat diharapkan tidak mudah percaya pada orang yang mengaku memiliki kekuasaan atau otoritas tanpa bukti yang jelas.


RT







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment