Kemeriahan Acara Adat Laluhan Warnai Hari Jadi Kabupaten Kapuas ke-219

Potret Kalteng 22 Apr 2025, 19:25:49 WIB Kapuas
Kemeriahan Acara Adat Laluhan Warnai Hari Jadi Kabupaten Kapuas ke-219

Keterangan Gambar : Foto acara kegiatan


KUALA KAPUAS, POTRETKALTENG.COM – Suasana meriah dan penuh kearifan lokal menyelimuti kawasan Pelabuhan Danau Mare, Selasa (22/4/2025), saat digelarnya Acara Adat Laluhan dan peluncuran Kapal Susur Sungai Kabupaten Kapuas Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Kabupaten Kapuas ke-219 dan HUT Pemerintah Kabupaten Kapuas ke-74.


Tak hanya dihadiri para ASN dari lingkungan Pemerintah Daerah, masyarakat dari berbagai kalangan juga antusias mengikuti rangkaian kegiatan adat yang sarat makna tersebut. Kehadiran mereka menambah semarak acara yang digelar dengan nuansa budaya yang kental.

Baca Lainnya :


Bupati Kapuas, H.M. Wiyatno, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan adat ini. Ia berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan sebagai wujud kebersamaan dan kemajuan daerah.

"Sejatinya, saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Semoga Kabupaten Kapuas menjadi lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berkeadilan," ujarnya.


Sementara itu, tokoh rohaniawan Sulatin menjelaskan bahwa acara ini sempat tertunda karena bertepatan dengan bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

"Kegiatan ini adalah lanjutan dari hari jadi Kapuas. Karena sebelumnya bertepatan dengan hari puasa dan lebaran, maka ditunda selama satu bulan dan baru bisa dilaksanakan hari ini," katanya.


Dalam kesempatan itu, Sulatin juga memaparkan filosofi dari beberapa istilah adat. Kata “Karunia” misalnya, dalam bahasa Sangiang berarti pujian atau “menandak” yang ditujukan kepada para pejabat sebagai bentuk doa agar mereka selalu diberi kesehatan, umur panjang, dan rezeki dalam menjalankan tugas di Kapuas.


Rangkaian adat yang dilakukan antara lain membayar sahut lewu, memapas lewu, dan Laluhan Ngarunya. Laluhan sendiri dimaknai sebagai lanting raja yang merujuk pada simbol perjalanan dan peristiwa penting dalam sejarah Kalimantan Tengah.


Menariknya, acara ini juga mengenang momen bersejarah saat Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menyebrangi muara pulau menuju wilayah yang kini menjadi Kalimantan Tengah, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Palangka Raya. Peristiwa ini menjadi simbol pemisahan administratif antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.


Sebagai penutup, digelar pula prosesi pemotongan tumpeng dan festival budaya bertajuk Tingang Menteng Panunjung Tarung, yang menampilkan kekayaan tradisi dan seni lokal. Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya pelestarian budaya daerah.

-RH







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment