Dinkes Kalteng Terima Tim Visitasi Pengampuan Pelayanan Kesehatan Jiwa dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Ma

potret kalteng 01 Nov 2024, 14:38:16 WIB PEMPROV KALTENG
Dinkes Kalteng Terima Tim Visitasi Pengampuan Pelayanan Kesehatan Jiwa dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Ma

Keterangan Gambar : Kabid Kesmas Fery Iriawan saat membacakan sambutan Kadis Kesehatan


PALANGKARAYA,

POTRETKALTENG.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menerima Tim Visitasi Pengampuan Pelayanan Kesehatan Jiwa Regional 3 dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. Soerojo Magelang, Jawa Tengah, yang dilaksanakan di Aula Bakti Husada, Dinkes Kalteng, pada Kamis (31/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah Kalimantan Tengah, sekaligus menindaklanjuti program pengembangan pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif.


Baca Lainnya :

Dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fery Iriawan, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng menyampaikan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kesehatan jiwa menjadi salah satu elemen utama dalam menunjang kualitas hidup yang utuh, mencakup aspek fisik, mental, spiritual, dan sosial,” ujar Fery.


Fery menambahkan, menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, kesehatan jiwa didefinisikan sebagai kondisi di mana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan, bekerja produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya.


Namun, masalah kesehatan jiwa di Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah, masih cukup tinggi. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi gangguan kesehatan jiwa pada penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 2%, dan 0,25% di antaranya memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup dalam sebulan terakhir. Prevalensi depresi di Indonesia pada kelompok usia 15-24 tahun tercatat sebesar 2%, dan pada lansia 1,9%.


“Data juga menunjukkan bahwa 3% rumah tangga di Indonesia memiliki anggota dengan gangguan jiwa psikosis atau skizofrenia. Dari jumlah tersebut, 6,6% di antaranya pernah dipasung. Di Kalimantan Tengah, hingga Oktober 2024, tercatat 4.078 kasus gangguan jiwa berat (skizofrenia), 907 kasus psikotik akut, dan 19 kasus pasung,” tambahnya.


Fery mengungkapkan bahwa masalah kesehatan jiwa juga berdampak signifikan pada perekonomian negara. Pembiayaan pelayanan kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut selama periode 2016–2020 tercatat sebesar 2,6 triliun rupiah. Selain itu, gangguan kesehatan jiwa juga menyebabkan penurunan produktivitas individu dan keluarganya.


Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program pengampuan pelayanan kesehatan jiwa. Melalui program ini, rumah sakit pengampu seperti RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang akan memberikan dukungan dalam bentuk pelayanan kesehatan jiwa secara komprehensif kepada rumah sakit yang diampu. Program ini juga mencakup pengembangan dalam bidang manajemen, pendidikan, pelatihan, dan penelitian.


“Melalui program pengampuan, kami berharap rumah sakit yang diampu dapat mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa secara lebih baik dan menyeluruh, serta memberikan dampak positif bagi penguatan sistem kesehatan di daerah,” kata Fery.


Kegiatan visitasi ini dihadiri oleh Direktur RSJ Kalawa Atei Seniriaty, Direktur RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Rukmono Siswishanto, serta Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, Eddy Kelana. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di Kalimantan Tengah.(yin)



mmc kalteng







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment