Kepala Desa Belanti Siam: Perencanaan Pembangunan Harus Fokus Pada Daya Ungkit Ekonomi

Potret Kalteng 13 Jun 2025, 16:14:56 WIB Daerah
Kepala Desa Belanti Siam: Perencanaan Pembangunan Harus Fokus Pada Daya Ungkit Ekonomi

Keterangan Gambar : Foto Amin Arifin




PULANG PISAU, POTRETKALTENG.COM — Perencanaan pembangunan disebut menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Amin Arifin, saat ditemui di kediamannya, Kamis (12/6).

Baca Lainnya :


Menurutnya, dengan adanya dana desa yang jumlahnya cukup signifikan, kepala desa dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan skala prioritas setiap tahunnya.


“Hal terpenting dalam perencanaan adalah menetapkan prioritas yang tepat. Program yang dijalankan harus memberikan efek berkelanjutan dan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat desa,” ujar Arifin.


Ia mengungkapkan bahwa Desa Belanti Siam pada tahun 2022 ditetapkan sebagai salah satu desa penyangga dalam program nasional Food Estate. Program ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus membuka akses dan peluang baru bagi masyarakat desa. 


“Desa kami memang berbasis pertanian. Kami sangat bersyukur, melalui program Food Estate, banyak perubahan positif yang kami rasakan, mulai dari peningkatan produksi hingga perbaikan infrastruktur. Jalan poros penghubung Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang dulunya rusak, kini sudah mulus tanpa hambatan,” jelasnya.


Tak hanya itu, program-program lain dari pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) juga telah dijalankan dengan baik dan tepat sasaran.


 “Masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari berbagai program pemerintah yang dijalankan melalui desa. Ini sangat membantu terutama di masa pasca-pandemi,” tambah Arifin.


Meski begitu, ia menyadari bahwa pembangunan desa tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan anggaran hingga keterisolasian wilayah.


“Anggaran dari dana desa dan alokasi dana desa jumlahnya terbatas. Maka perencanaan yang matang sangat diperlukan agar anggaran difokuskan pada hal yang paling mendesak dan berdampak besar,” imbuhnya.


Arifin juga mengkritisi pola perencanaan dari pusat yang seringkali tidak sesuai dengan kondisi wilayah, terutama di daerah seperti Kalimantan Tengah yang memiliki karakteristik berbeda dengan daerah di Pulau Jawa.


“Program pusat seringkali didesain seperti untuk daerah Jawa, padahal kebutuhan kami di sini berbeda. Kalau di Jawa fokus pada pengembangan SDM, di sini kami masih sangat membutuhkan pembangunan fisik,” tegasnya.


Ia juga menyampaikan harapan besar terhadap program Koperasi Merah Putih (KMP) yang saat ini mulai digulirkan oleh pemerintah. 


“Kami menyambut baik program KMP. Semoga segera direalisasikan dan bisa benar-benar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Pandih .


Heryadi







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment