Sempat Tegang, Gerakan Cipayung Plus (Sangkal) Berikan Rapot Merah Untuk Kapolda Kalteng.
Tim Redaksi

Potret Kalteng 13 Okt 2023, 14:57:27 WIB Palangka Raya
Sempat Tegang, Gerakan Cipayung Plus (Sangkal) Berikan Rapot Merah Untuk Kapolda Kalteng.

Keterangan Gambar : Massa aksi ketika sedang melaksanakan Demonstrasi di depan halaman Mapolda Kalteng


potretkalteng.com - PALANGKA RAYA - Puluhan massa yang tergabung di dalam koalisi Gerakan Cipayung Plus Sangkal (Bersama Bangkal) melakukan demonstrasi di Depan Polda Kalimantan Tengah, Kamis(12/10).

Aksi itu terjadi atas konflik yang terjadi di desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, yang mengakibatkan satu Masyarakat yang memperjuangkan hak mereka menjadi korban tewas tertembak di bagian dada.


Baca Lainnya :

Dalam berlangsungnya unjuk rasa sempat terjadi bersitegang dengan aparat kepolisian setelah para demonstran memaksa untuk memasang spanduk yang bertuliskan "Copot Kapolda Kalteng" di pagar pintu masuk Polda Kalteng, akibat tidak adanya Kapolda di tempat.


Aparat keamanan menghalangi massa aksi untuk melakukan hal tersebut. Karena itu, tampak seluruh demonstran memutuskan untuk melakukan negosiasi dengan pihak aparat yang melakukan penjagaan.


Negosiasi berjalan cukup lama, sehingga pihak demonstran kecewa dan kembali memanas, mereka menuntut untuk segera dipasangnya spanduk di Depan pintu masuk Polda Kalteng.


Melihat semakin hal ini, perwakilan lembaga-lembaga Cipayung Mengeluarkan Statemen dan Memberikan Rapot Merah atas Kinerja Kapolda Kalteng.


Rapot Merah ini diserahkan oleh Ketua Cabang GMKI Palangka Raya, Nadi Kodun bersama rekan-rekan Ketua-ketua Lembaga dan diterima oleh Kapolres Kombes Pol. Budi Santosa, S.I.K., M.H. 


Ketika diserahkannya Rapot Merah Kepada Kapolres Kombes Pol. Budi Santosa, S.I.K., M.H.


Nadi Kodun Ketua Cabang GMKI Palangka Raya, Mengatakan bahwasanya Rapot Merah ini adalah sikap Bobroknya Kapolda Kalteng.



Di tempat yang sama, Juru Bicara Aksi, Bung Agus menyanyangkan Ketika hadiran Kapolda untuk menemui massa Aksi.


"Kami Gerakan Cipayung Plus SANGKAL (Bersama Bangkal), jelas kecewa dan kami mendesak Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan Dicopot Dari Jabatannya," Pungkas Jubir Aksi.


Disisi lain, Pebriyanto selaku ketua DPC GMNI Palangka Raya menyampaikan rasa kecewa terhadap APH yang dalam statetment nya tidak mengakui bahwa adanya dugaan penggunaan peluru tajam dalam mengamankan konflik di Bangkal.


"Statetment Humas Polda sangat berlawanan dengan Fakta di lapangan, jelas-jelas ada korban jiwa yang diduga ditembak menggunakan peluru tajam, dan dalam gerakan aksi ini kami tidak ada menerima bantuan dari pihak manapun dalam bentuk apapun, apabila ada itu bukan masa aksi Cipayung Sangkal"tegasnya.


Gerakan Cipayung Plus Sangkal (Bersama Bangkal) di ikuti oleh GMKI, PMKRI, KMHDI, IMM, GMNI, LMND dan KAMMI. (Red)


RT







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment